Selasa, 08 Januari 2013

Cara Membuat Laporan Tahunan Menggunakan Excel


Microsof excel adalah program aplikasi yang digunakan untuk membantu menghitung, memproyeksi, menganalisa, dan mempresentasikan data. Yep.. disini kita banyak bersinggungan dengan metode-metode pembuatan table dan grafik yang dibutuhkan sekali dalam penyusunan data-data, hasil penelitian, maupun dalam pembuatan makalah pribad..
Mengaktifkan program excel gampang aja dan banyak banget caranya..
Salah stunya…
klik tombol start yang ada d taskbar komputermu..yang di bawah itu loh..
Pilih menu program, Microsoft office, microsof exsel.. kemudiann tunggu ampe jendela excel tampil.
Mengenai lembar kerjanya sih pada icon menu hampir sama ama word tu pasti teman-teman udah pada tau…
Langsung aja ya buat tambahan pengetahuannya..
1✔ MENAMBAH JUMLAH SHEET SESUAI KEBUTUHAN
· Pada bagian tab lembar kerja/ sheet yang terletak pada bagian bawah klik kanan
· Insert, word set ok..
· Tambahin aja sesuai keinginan
· Kalo pada laporan ini ada sekitar 20 sheet
2✔ MEMBERI NAMA SHEET SESUAI KEINGINAN
· Lagi2 klik kanan pada sheet trus klik deh rename seperti ngedit nama di folder
· Ketik nama yang kamu ingin kan trus enter
✔ KALAU KAMU INGIN MEMBERI WARNA BIAR TAB SHEET KAMU MENARIK
· Tinggal klik kanan, tab color.. pilih deh warna sesuai selera dan kebutuhan kamu…
4✔ MEMANGGIL NAMA SEL
Sama halnya dengan kita keluar kalau namanya dipanggil.. begitu jg dengan data sel
Maksudnya disini biar kita gak repot buka2 data pada sheet yang lain bila ingin memasukan data yang sama…
Misalnya ini..bikin bulan januari.. kita beri nama bljan biar gak susah ngetik bulan januari bila pada set selanjutnya terdapat kata2 januari…
Contohnya.. laporan tahunan..
· pada penunjuk sel D10 januari..
· Pada baris nama sel yang terletak sebelah baris rumus..sebelah atas nama colom
· Tertulis D10 klik kiri nama baris D10..ketik deh nama yang kmu inginkan untuk memanggil sel,,panggil aja nama nya..
· Enter..begitu pada sel seterusnya
5✔ MENGGABUNGKAN BEBERAPA SEL
· Blok sel yang ingin kamu gabungkan dengan syarat selnya dekat gak jauh-jauhan..misalnya A2,A3..dst
ke samping bisa juga A1, B1 dst….A B C D
1
2
· MERGE SEL,, OR PADA MENU YANG ADA GAMBAR a dengan panah kiri kananA B C D
1
2
· Untuk mengatur tulisan or isi sel biar d tengah klik kanan or cari aja cel aligment or klik kanan, format sel, klik tab aligment.. atur deh!!! Or lansung aja pada menu merge sel & center
Klo ingin batalin penggabungan tinggal klik lagi gambar merge cell,, guan kan f4 untuk sel selanjutnya yang akan di gabung
6✔ MEMBERI WARNA SEL
Blok sel yang ingin di beri warna satu atau lebih sel
Klik kanan..theme color or yang ada gambar warna tumpah di samping warna font
Pilih deh warna..klik double or enter
7✔MENGHAPUS N EDIT DATA SEL
Klik or blok sel yang ingin dihapus klik kanan delete atau klik menu edit, format, or clear
8✔ MENYALIN DATA DENGAN AUTO FILL
Misalnya no berurutan 1,2,3… atau nama aq,aq, aq…
· Letakan sel pada pointer yang akan di copy bawa pointer mouse ke sudut kan bawah sel hingga muncul tanda tambah hitam +
· Klik tahan dan geser mouse ke arah yang diinginkan.
· Lepas tombol mouse
9✔ MEMBERI COMMENT/ PENJELASAN PADA SEL
· Klik kanan sel yang ingin diberi keterangan
· Insert koment tulis koment
· Atur format koment sesuai selera pada menu home u/ word 2007
· Pindah ke sel lain secara otomatis comen akan tersimpan dan tampil setiap anda membuka sel..
1✔ MENGATUR FORMAT TAMPILAN ANGKA
· Sorot or blok 1 ato lebih sel yang akan d format
· Klik kanan, format sel ( ctrl 1)
· Pada kotak format sel klik tab number.
· Pilih kategori format yang diinginkan
Ø Decimal place: menentukan berapa jumlah anggka decimal
Ø Use 1000 separator: menentuka pemakaian pemisahan ribuan atau tidak
Ø Negative number menentukan format angka negative yang diinginkan mis -1234
Ø Currency: membantu member lambing mata uang jg anda ingin memasukan keterangan uang
Ø Dan seetrusnya pasti mengerti
· Klik ok jika format selesai d tentukan
11. MEMBUAT BINGKAI TABLE
· Blok sel yang ingin di beri bingkai
· Klik icon bolder pada menu format or format sel
· Pilih bolder yang diinginkan.. sesuai kan bentuk garis n warna sesuai keinginan.
12. MENYALIN ATAU DATA SEL
· Blok sel klik kanan copy u/ menyalin, dan cut u/ memindahkan
· Sorot lokasi tempat hasil yang diinginkan
· Klik kana paste or ctrl+v
Catt:
Bila semua sel pada sheet klik kanan pada tanda yang berada antara penunjuk sel colom dan baris..dan lakukan sesuai langkah di atas salin pada shet yang dipilih
13. MENGGUNAKAN RUMUS ATAU FUNGSI
Catt: harus selalu di awali =
Dengan cara menunjuk
· Tempatkan petunjuk pada posisi yang diinginkan,
· Ketik=
· Masukan formula : sum (jumlah), average (rata2) dll sesuai keinginan
· Buka kurung klik sel pertama,(sel kedua) yang ingin di jumlahkan tutup kurung
Ex : =sum(A5,(B3))
· ATAU MENJUMLAH SEL YANG MEMILIKI RENTANG OR BERDEKATAN
MIS B1,B2,B3,B4
· KETIK = blok sel
· Cari menu sum pada formula, auto sum hasil akan tertulis d bawah ato samping sel yang di blok
· Enter
Atau
· bisa juga =sum(B1:B4) bgitu jga untuk average
logika if
dingunakan untuk memberi syarat pada perintah dengan menggunakan pembanding:
= sama dengan
besar dari
= besar atau sam dari
contoh =IF(I7<I$18,"BINA","-")
bila data pada I7 kecil dri I18 maka bina,bla tidak –
ket:
$ digunakan bila pada saat menggunakan auto fill I18 tetap dipakai tidak berubah menjadi I19
Atau bisa juga diganti dengan memanggil nama sel conth tdsjan
14. MEMBUAT GRAFIK..
· blok sel yang dinginkan, insert chart atau klik icon wizart chart
· pilih grafik yang diinginkan pada chart type
· atur grafik klik kanan grafik atau sesuai format yang didinginkan.,,
· hamper sama dengan format membuat grafik pada mso. Word kok..
soalnya panjang bgt kl harus d jelasin padahal sebenernya simple aja
merubah type grafik
· klik kanan change chart type
· pilih chart yang diinginkan
· ok
memberi judul dan merubah warna area
· klik kanan area kosong grafik
· pilih format chart area klik font, n patern u memilih warna latar judul atu grafik
· ok
memindahkan grafik
· klik tahan area geser mouse hingga grafik ikut berpindah,
· lepas mouse pada area yang diinginkan
menghapus grafik
· klik grafik, delete
15. MENGHILANGKAN COLOM N BARIS YANG TIDAK DI GUNAKAN
· Blok baris yang tidak digunakan
· Bila sel baris setelah sel yang diisi data tekan cntrl+shift+panah kiri kanan atas bawah pada penunjuk sel
· Klik format, hide row u baris..or hide coloum u kolom
· Bila batal klik unhide row/coloum
16. MEMBERI PROTECT SHET BIAR GAK BISA D GANGGU GUGAT
· Format,protect sel
· Contreng sesuai bagian yang ingin d protect
· Masukan password
· Klik ok
· Menghilangkan protect klik unprotect dan masukan password
LOCK SEL
· Biar formula pada table gak bisa di rubah
· Format sel, contreng lock
· Klik Ok
Selamat mencoba dan semoga mengerti ^^ 

Minggu, 06 Januari 2013

Sosial Budaya dalam Praktik Perawatan Kehamilan dan Persalinan


Background Reproductive health is focusing on the reproductive aspect of women which are considerable problems on sexuality and reproduction, such as ante-natal care, delivery process, postpartum treatment etc. Maternal Mortality Rate and infant mortality rate are some indicators of reproductive health, where in Indonesia those rate are still high rather than some neighboring countries. Previous research showed that socio-cultural and demographic factors influence the high maternal and infant mortality rate. The purpose of this study was to describe socio- cultural aspect towards ante-natal care, delivery process and post –partum treatment among Javanese.
MethodThe design study was observational with cross sectional approach. The research took place in Jepara Region, Central Java. The population study was women in reproductive age and total number of the sample was 60 women. Data were collected through questionnaire using in – depth interview guide. Socio- cultural factors data were gathered through in-depth interview with health providers, such as doctors, midwives as well as religious people and community leader.

ResultsThis study found that the majority of the respondents (96.7%) did antenatal care, assisted by doctors or midwifes, accompanied by their husband (76.6%), done every month (48.3%). Midwife is health provider who was mostly chosen by respondents furthermore by traditional birth attendance (18,4%). The accompanying reasons were the distance between the home and the location, skill and the complete of the apparatus. Most of the respondent (93%) accompanied by their husband during birth process. During post- partum period, they took traditional medicine and also massage. This study found that there is no special food has been consumed during antenatal and post-partum period. Ritual activities have done such as mitoni (munari), krayanan (brokohan), resikan (walikan) and kekahan (aqiqah) since pregnancy until post-partum period. (Keywords : Antenatal care, Reproductive health,Postpartum.)

PENDAHULUAN

Konsep Kesehatan Reproduksi yang diperkenalkan dalam Konferensi Internasional Kependudukan dan Pembangunan di Kairo, Mesir, tahun 1994 yang menekankan kondisi kesehatan yang lengkap tidak sekedar terbebas dari penyakit atau kelemahan fisik, akan tetapi meliputi aspek mental dan sosial, yang berkorelasi dengan bekerjanya fungsi sistem serta Proses Reproduksi.

Bertolak dari konsep kesehatan reproduksi tersebut, sasaran program kesehatan reproduksi difokuskan pada wanita sepanjang masa reproduksinya atau wanita usia subur, yaitu sejak wanita tersebut mendapatkan menstruasi pertama sampai dengan masa menopause (antara 15 tahun hingga 49 tahun), baik  menikah maupun tidak menikah. Program-program kesehatan reproduksi meliputi pendidikan kehidupan keluarga, pencegahan kehamilan remaja, pencegahan penyakit menular seksual, perawatan kehamilan, pertolongan persalinan, perawatan nifas, pertolongan bayi baru lahir, dan keluarga berencana yang meliputi pemakaian alat Kontrasepsi, peningkatan kemandirian ber KB dan kegiatan-kegiatan yang mendukung Program Pembangunan Keluarga Sejahtera (BKKBN, 1998)

Beberapa kendala masih ditemui di dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi antara lain adanya realita tentang kurangnya kesatuan pengertian tentang kesehatan reproduksi, kurang tersedianya infra strukkur di setiap kabupaten/ kota, adanya variasi geografis, aspek sosial budaya serta tingkat sosio ekonomi yang relatif terbatas (BKKBN, 1998).
Salah satu indikator kurang berhasilnya pro- gram kesehatan reproduksi, ialah relatif masih tingginya angka kematian ibu melahirkan (AKI). Angka kematian bayi baru lahir (IMR) menurut perkiraan SDKI tahun 1997 yaitu 25 per 1000 kelahiran hidup (Depkes, 2001) Angka kematian ibu (AKI) menurut SKRT tahun 1986 adalah 450/ 100.000 kelahiran hidup mengalami penurunan yang lambat menjadi 373/ 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1995 dan turun lagi menjadi 51/ 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2001. Angka ini 3 – 6 kali lebih besar dari negara- negara di ASEAN dan 50 kali lebih besar angka di negara maju. Indonesia menetapkan target penurunan AKI dari 115/ 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1990 menjadi 75/ 100.000 pada tahun 2015 dan penurunan angka kematian bayi (AKB) menjadi 35/ 1000 kelahiran hidup di tahun 2015. (Depkes RI, 2002)

Untuk mengatasi masalah tersebut maka pemerintah menetapkan target pada tahun 2010 yaitu: 1).menurunkan angka kematian ibu menjadi 125/100.000 kelahiran hidup, 2). menurunkan angka kematian neonatal menjadi 15/1000 kelahiran hidup serta target proses dan output diantaranya adalah meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan trampil menjadi 85% (Depkes RI, 2004). Untuk mencapai tar- get tersebut, strategi yang diterapkan yaitu Making Pregnancy Safer (MPS) yang mempunyai visi : semua perempuan di Indonesia dapat menjalani kehamilan dan Persalinan dengan aman serta bayi yang dilahirkan hidup dan sehat (Depkes RI, 2004).

Empat pilar strategi utama MPS yang konsisten dengan Indonesia Sehat 2010 yaitu :
1). meningkatkan akses dan cakupan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir berkualitas yang Cost Effective dan berdasarkan bukti-bukti yang didukung dengan 2). membangun kemitraan yang efektif melalui kerjasama lintas program, lintas sektoral dan mitra lainnya untuk melakukan advokasi guna memaksimalkan sumber daya yang tersedia serta meningkatkan koordinasi perencanaan dan kegiatan MPS, 3). mendorong pemberdayaan wanita dan keluarga melalui peningkatan pengetahuan untuk menjamin perilaku sehat dan pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu dan Bayi Baru Lahir, 4). mendorong keterlibatan masyarakat dalam menjamin penyediaan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir (Depkes RI, 2001)

Tingginya angka kematian maternal yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan dipengaruhi oleh faktor- faktor di dalam dan di luar kesehatan / Medis. Pelayanan Obsetri yang tepat guna dan memadai bila tersedia belum menjamin pemanfaatannya oleh masyarakat karena adanya hambatan jarak , biaya dan budaya. Pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam pengenalan tanda bahaya dan pencarian pertolongan profesional seringkali belum memadai. Di banyak negara berkembang masih ditemukan hambatan akses yaitu berupa ketidakberdayaan wanita dalam pengambilan keputusan sementara peran suami, ibu atau mertua sangat dominan dan banyak faktor lain yang menyebabkan keterlambatan dalam Rujukan
.

Secara umum dikenal tiga jenis terlambat yaitu :1).terlambat dalam mengambil keputusan merujuk yang merupakan langkah pertama untuk menyelamatkan ibu yang mengalami komplikasi Obsetri, 2). terlambat dalam mencapai fasilitas kesehatan yang dipengaruhi oleh jarak, ketersediaan dan efisiensi sarana trasnportasi serta biayanya, 3). terlambat dalam memperoleh pertolongan di fasilitas kesehatan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor : jumlah dan ketrampilan tenaga kesehatan, ketersediaan peralatan, obat, Transfusi Darah dan bahan habis pakai serta manajemen dan kondisi fasilitas pelayanan (Depkes RI, 1999).

Proses reproduksi berawal dari sebelum terjadi konsepsi, sebelum terjadi pembuahan oleh sperma terhadap sel telur, kemudian terjadi Konsepsi, hamil, lahir, bayi, remaja, usia produktif dan usia lanjut. Dengan demikian kesehatan reproduksi dimulai sejak masa remaja hingga usia lanjut (Muhammad, 1996). Untuk menjamin terjadinya kesehatan reproduksi yang optimal perlu pelayanan kesehatan reproduksi yang berkesinambungan, sejak remaja hingga Usia Lanjut.

Kesehatan reproduksi kaum remaja ditekankan pada kegiatan pendidikan kehidupan keluarga, pencegahan kehamilan remaja dan pencegahan Penyakit Menular. Sedang pada masa perkawinan dalam kondisi produktif kesehatan reproduksi yang perlu diupayakan meliputi perwatan kehamilan, pertolongan persalinan, perawatan bayi baru lahir, perawatan nifas dan praktek Keluarga berencana, dan upaya-upaya ini sering disebut sebagai Safe-motherhood. Pada masa usia lanjut, kesehatan reproduksi berkaitan dengan upaya Skrining keganasanTumor dan menopause (Muhammad, 1996).

Kondisi sosial budaya (adat istiadat) dan kondisi lingkungan (Kondisi Geografis) berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi. Situasi budaya dalam hal ini adat istiadat saat ini memang tidak kondusif untuk help seeking Behavior dalam masalah kesehatan reproduksi di Indonesia (Muhammad, 1996). Hal ini dikemukakan berdasarkan realita, bahwa masyarakat Indonesia pada umumnya sudah terbiasa menganggap bahwa kehamilan merupakan suatu hal yang wajar yang tidak memerlukan antenal care. Hal ini tentu berkaitan pula tentang pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya Antenal Care dan pemeliharaan kesehatan reproduksi lainnya.

Tingginya angka kematian bayi dan ibu bersalin serta faktor penyebabnya baik dari segi kesehatan/ medis maupun diluar kesehatan mendorong penulis untuk meneliti bagaimanakah praktek perawatan kehamilan, persalinan dan nifas serta deskripsi Sosial Budayanya. Karena luasnya bidang kajian kesehatan reproduksi maka dalam tulisan ini dibatasi pada masa kehamilan yaitu perawatan kehamilan, kelahiran (Persalinan) bayi dan masa nifas (Perawatan Nifas)

NB:
File terkait dapat langsung di klik pada tulisan yang di bold kan.


tulisan ini juga dapat dibaca pada blog saya yang lain (klik).

Selasa, 01 Januari 2013

Tugas Komputer Laporan Tahunan

yesenia.xlsx

VITAMIN

Vitamin adalah bahan esensial yang diperlukan untuk membantu kelancaran penyerapan zat gizi dan proses metabolisme tubuh. Kekurangan vitamin dapat berpengaruh bagi kesehatan, karena itu diperlukan asupan harian dalam jumlah tertentu yang idealnya bisa diperoleh dari makanan. Jumlah kecukupan asupan vitamin per hari untuk perawatan kesehatan tersebut ditetapkan sebagai RDA (Recommended Daily Allowance). Beberapa vitamin tertentu bila diberikan dalam dosis tinggi mempunyai efek, antioksidan yang membantu sistem imunitas tubuh dalam menetralkan benda asing yang berasal dari radikal bebas dan kuman penyakit. Dan beberapa vitamin lain mempunyai efek penyembuhan, sebagai kebalikan dari defisiensi yang terjadi akibat kekurangan vitamin tersebut.